Nama : Diah Ayu Wulandari
NIM :
672013137
RESENSI
BUKU
Judul : Satu Per Tiga
Pengarang :
Ryandi Rachman (@kundilisme)
Penerbit :
Bukune
Tahun Terbit :
2013
ISBN :
602-220-104-7
Tebal Buku :
258 halaman
Isi
Buku : Satu untuk bertiga dan bertiga untuk satu itu adalah
slogan persahabatan Sambas, Baim, dan Kundil. Tiga bocah yang sangat
lengket dalam bersahabat. Bersama mereka menghabiskan waktu untuk
bersenang-senang dan menceburkan diri ke dalam masalah. Mulai dari nongkrong
sambil gitar-gitaran, godain cewek-cewek sekolah, keluar masuk ruang BP, sampai
berurusan dengan polisi lalu lintas karena jail.
Setelah tiga
tahun masa SMA, persabatan mereka memasuki babak baru. Kini, mereka dituntut
untuk bisa mandiri dan bertanggung jawab. Sambas kuliah di jurusan humas dan
dia mempunyai mimpi menjadi atlet bulu tangkis dan membawa nama baik indonesia
di dunia internasional dan yang ngakunya playboy, selalu bernasib baik dalam
hal cinta, kegantengan. Baim memutuskan untuk kuliah di jurusan jurnalistik dan
membuat semua orang tidak menyangka karena dia tidak cocok mengambil jurusan
tersebut dan dia adalah orang yang bodoh dan polosnya keterlaluan. Dan Kundil
seorang mahasiswa salah jurusan, dia kuliah di jurusan Teknik Informatika tapi
dia sama sekali tidak mengenal IT, yang selalu mencari perkara tapi selalu jadi
penengah diantara dua sahabatnya yang suka berantem. Mereka saling mendukung
dalam berbagai kesulitan selalu ada disaat susah dan senang. Seperti yang
mereka nikmati saat liburan di karimun jawa dan masalah saat badai menyerang
kapal mereka. Liburan yang sangat asyik dan seru bagi mereka. Dalam seminggu
itu mata mereka manjakan dengan pesona alam yang dahsyat dan cantik. Lautan
yang begitu luas dan hamparan pegunungan yang hijau. Itu ada petualangan yang
saat menyenangkan bagi mereka dan paling mengesankan.
Enam bulan
kemudian….. sambas ditunjuk pelatihnya untuk bertanding dalam ajang bergengsi
PON XVIII yang digelar di Pekan Baru Riau sebagai salah satu perwakilan Jawa
Barat di cabang bulu tangkis. Dalam lima kali pertarungan Sambas hanya kalah
satu kali dan dia berhasil masuk final. Tentunya
semua itu terwujud berkat usaha yang kuat dan dukungan dari orang tua dua
sahabatnya yaitu Baim dan Kundil. Mereka selalu memberi semangat untuk Sambas
dan saat babak final berlangsung Sambas dikejutkan oleh kedatangan Baim
dan Kundil, dia tidak menyangka kedua
sahabatnya itu rela datang untuk menyemangatinya. Dan akhirnya pun Sambas
berhasil memperoleh mendali dan mimpinya terwujud menjadi seorang atlet papan
atas.
No comments:
Post a Comment