Tuesday, December 3, 2013

Makalah Bahasa Indonesia - PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP BUDAYA GENERASI MUDA

BAB I

PENDAHULUAN

1. A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang cukup pesat sekarang

ini sudah menjadi realita sehari-hari bahkan merupakan tuntutan masyarakat yang

tidak dapat ditawar lagi. Tujuan utama perkembangan iptek adalah perubahan

kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman.

Perkembangan iptek, terutama teknologi informasi (information technology) seperti

internet sangat menunjang setiap orang mencapai tujuan hidupnya dalam waktu

singkat, baik legal maupun illegal. Dampak buruk dari perkembangan “dunia maya”

ini tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan masyarakat modern saat ini dan masa

depan khususnya bagi generasi muda.

Globalisasi dunia melalui teknologi informasi (internet, telepon selular dan media

elektronik lain) yang berkembang sangat pesat. Dampak perkembangan teknologi

informasi dirasa sangat berpengaruh terhadap generasi muda. Betapa tidak dengan

penggunaan teknologi informasi perilaku manusia secara nyata telah beralih dari

model aktifitas yang didasarkan pada suatu bentuk hubunganface to face telah

bergeser kepada pola hubungan digitally. Oleh karena adanya pergeseran demikian,

maka tidak mengherankan dalam setiap aspek kehidupan manusia pun mulai

menunjukan suatu fenomena baru. Hal ini salah satunya dapat dilihat pada upaya

kreasi manusia yang berkaitan dengan bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra.

Adanya penyalahgunaan teknologi informasi yang merugikan kepentingan pihak

lain seperti pada generasi muda sudah menjadi realitas sosial dalam kehidupan

masyarakat modern sebagai dampak dari pada kemajuan iptek yang tidak dapat

dihindarkan lagi bagi bangsa-bangsa yang telah mengenal budaya teknologi (the

culture of technology). Teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan

dari kehidupan umat manusia dalam dunia yang semakin “sempit” ini. Semua

ini dapat dipahami, karena teknologi memegang peran amat penting di dalam

kemajuan suatu bangsa dan negara di dalam percaturan masyarakat internasional

yang saat ini semakin global, kompetitif dan komparatif. Bangsa dan negara yang

menguasai teknologi tinggi berarti akan menguasai “dunia”, baik secara ekonomi,

politik, budaya, hukum internasional maupun teknologi persenjataan militer untuk

pertahanan dan keamanan negara bahkan kebutuhan intelijen.



1. B. Maksud dan Tujuan

Makalah ini dibuat dengan maksud:

1. Mengetahui Teknologi Informasi (TI);

2. Mengetahui Budaya Generasi Muda;

3. Mengetahui Pengaruh dari TI terhadap Budaya Generasi Muda.

Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok matakuliah

BAB II

ISI

1. A. Teknologi Informasi

Haag den Keen (1996), Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang

membantu Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang

berhubungan dengan pemrosesan informasi.

Martin (1999), Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer

(perangkat keras atau lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan

informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan

Williams dan Swayer (2003), Teknologi Informasi adalah teknologi yang

menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi

yang membawa data, suara dan video.

Dari definisi diatas terlihat bahwa teknologi informasi baik secara implisit

maupun eksplisit tidak sekedar berupa tekologi komputer, tetapi juga teknologi

telekomunikasi. Dengan kata lai, yang disebut teknologi informasi adalah gabungan

antara teknologi komputer dan telekomunikasi.

 Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,

yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai

hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris,

kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah

atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.

Kataculture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.

 Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh

sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk

dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat

istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,

sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia

sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.

Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada

budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak,

dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur

sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits

dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat

dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu

sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari

satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai

sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,

religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang

menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,

yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,

adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana

hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan

adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi

sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam

kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan

kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk

yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya

pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-
lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan

1. C. Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Budaya Generasi Muda

Teknologi merupakan salah satu unsur-unsur utama dari kebudayaan, sehingga

antara teknologi dan budaya saling berpengaruh. Teknologi selalu berkembang

dari zaman ke zaman. Di zaman globalisasi saat ini, kemajuan teknologi terutama

teknologi informasi sangat diperlukan bagi kehidupan masyarakat.

Dengan adanya kemajuan di bidang teknologi informasi maka akan berpengaruh

terhadap budaya generasi muda bangsa kita. Globalisasi telah membawa kemajuan

teknologi informasi dan mengubah beberapa kebudayaan yang sudah kita miliki.

Generasi muda adalah kelompok masyarakat yang sangat rentan terhadap

pengaruh budaya asing ini, sehingga dalam membangun sosial budaya, terutama

terhadap generasi muda itu, diperlukan persiapan yang matang, agar mereka dapat

mengambil manfaat positif dan membentengi diri dari dampak negatif globalisasi

dunia yang tengah berkembang ini. Selaku harapan serta tumpuan bangsa

dan negara yang akan melanjutkan pembangunan di segala bidang, generasi

muda harus dibekali sedini mungkin dengan ilmu pengetahuan tentang tata cara

mengambil manfaat positif dari kemajuan teknologi informasi yang berkembang

Don Tapscott dalam bukunya yang berjudul ‘Growing Up Digital: The Rise of The

Net Generation’ (1998), menganggap kemunculan internet sebagai ruang publik

yang menawarkan berkah bagi perwujudan partisipasi semua orang. Internet telah

menjadi ruang maya untuk membangun masyarakat yang dianggap demokratis atau

sebuah cyberdemocracy. Ia pun menyoroti kebangkitan sebuah generasi baru yang

dikenal sebagai ‘the net generation’ dengan kebiasaan dan karakter tersendiri.

 The Net Generation telah memasuki budaya generasi muda saat ini,

dan membawa dampak positif dan negatif. Berikut dampak negatif dari adanya

- Derasnya arus informasi dan telekomunikasi menimbulkan sebuah

kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai budaya asli bangsa

- Mengurangi bahkan dapat menghilangkan ikatan batin dan moral yang

biasanya dekat dalam hubungan social antar masyarakat.

Contoh: situs jejaring sosial yang banyak bermunculan membuat orang tak memiliki

kebutuhan untuk bertemu langsung.

- Semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti

lunturnya sikap ramah-tamah, gotong royong dan sopan-santun yang dipengaruhi

oleh budaya barat, seperti perubahan cara berpakaian, pemakaian yang dicampur-
campur bahasa asing (bahasa juga salah satu budaya bangsa), serta pergaulan

- Terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material,

telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi

- Pola interaksi antar manusia yang berubah. Kehadiran komputer pada

kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola

interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telepon telah membuka

peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet

relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan

kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah

memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran

internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin

banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui

program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman

- Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang

bisa disalah gunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu.

Dengan adanya teknologi informasi juga membawa dampak positif terhadap budaya

1. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan

terbaru di bumi bagian manapun melalui internet.

2. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh

hanya dengan melalui teknologi yang tersedia.

3. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan

aktifitas manusia. Dalam bidang teknologi masyarakat dapat menikmati banyak

manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam teknologi

4. Melalui teknologi, kita dapat melestarikan kebudayaan Indonesia ke mata

5. Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai

konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja

6. Menghemat waktu dan biaya dalam melakukan berbagai aktivitas.

Berikut ini jenis cbyercrime yang sasarannya generasi muda:

1. Cybercrime yang menyerang individu (Against Person)

Jenis kejahatan ini, sasaran serangannya ditujukan kepada perorangan atau

individu yang memiliki sifat atau kriteria tertentu sesuai tujuan penyerangan tersebut.

Beberapa contoh kejahatan ini antara lain :

Kegiatan yang dilakukan dengan membuat, memasang, mendistribusikan, dan

menyebarkan material yang berbau pornografi, cabul, serta mengekspos hal- hal

Kegiatan yang dilakukan untuk mengganggu atau melecehkan seseorang dengan

memanfaatkan komputer, misalnya dengan menggunakan e-mail yang dilakukan

secara berulang-ulang seperti halnya teror di dunia cyber. Gangguan tersebut bisa

saja berbau seksual, religius, dan lain sebagainya.

Kegiatan yang dilakukan melanggar area privasi orang lain seperti misalnya Web

Hacking. Breaking ke PC, Probing, Port Scanning dan lain sebagainya.

1. Cybercrime menyerang hak milik (Againts Property)

Cybercrime yang dilakukan untuk menggangu atau menyerang hak milik orang lain.

Beberapa contoh kejahatan jenis ini misalnya pengaksesan komputer secara tidak

sah melalui dunia cyber, pemilikan informasi elektronik secara tidak sah/pencurian

informasi, carding, cybersquating, hijacking, data forgery dan segala kegiatan yang

bersifat merugikan hak milik orang lain.

KASUS

CYBERCRIME DI FACEBOOK TERHADAP GENERASI MUDA

Teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia sangat berkembang pesat seiring

dengan kemajuan zaman. Sudah menjadi kebutuhan yang tak terelakkan bahwa

teknologi informasi dan komunikasi bukan sesuatu hal yang hanya bisa di akses

orang-orang tertentu. Siapapun dan dari kalangan manapun mulai dari masyarakat

yang hidup di daerah perkotaan sampai yang masyarakat yang hidup di daerah

pedesaan sudah bisa mengakses teknologi ini melalui media dunia maya alias

internet. Namun tampaknya penggunaan teknologi tidak selalu berdampak positif

khususnya bagi generasi muda yang masih membutuhkan bimbingan orang tua,

guru, dan orang-orang di sekitarnya yang mampu mengarahkan mereka agar tetap

berjalan pada koridor yang benar dengan mengedepankan etika kesantunan dan

kesopanan sesuai dengan budaya ketimuran.

Kehadiran situs jejaring sosial Facebook dalam beberapa tahun belakangan

ini menjadi obat dan terapi bagi masyarakat khususnya generasi muda dari

keterisolasian dan keterbelakangan mereka dari dunia luar yang ‘liar’. Betapa

tidak, Facebook yang didesain untuk situs pertemanan yang semestinya sudah

berubah menjadi situs ‘pertemanan’ dengan bumbu dan aroma yang mempesona

dan mampu memperdaya mereka para gadis dibawah umur untuk dijadikan objek

perdagangan dan pelecehan seksual.

Baru-baru ini di Surabaya, khalayak dicengangkan dengan adanya penjualan anak

dibawah umur untuk dijadikan objek seksual para lelaki hidung belang. Mereka

diperdagangkan oleh seseorang dengan menggunakan media Facebook. Apa

sebenarnya yang memperdaya gadis dibawah umur sehingga mau dijadikan objek

perdagangan dan kejahatan seksual? Tidak jelas latar belakang apa yang mereka

jadikan alasan. Mereka datang dari kalangan orang yang sangat mampu. Sudah

barang tentu bukanlah alasan ekonomi yang membuat mereka seperti itu. Inilah

salah satu efek samping datangnya Facebook di kehidupan kita. Begitu pula dengan

kasus Nova, gadis berumur 14 tahun yang direnggut keperawanannya setelah

berkenalan dengan seseorang lewat Facebook.

Lewat situs jejaring sosial Facebook mereka para facebooker (sebutan untuk

mereka yang mempunyai account di Facebook) dapat memperkenalkan diri menjadi

siapa pun, tanpa harus terikat dengan kondisi riil dirinya. Melalui Facebook pula

bukan tidak mungkin mereka merepresentasikan dirinya sebagai sosok yang

santun, penuh perhatian, dan jauh dari kesan menjengkelkan. Yang penting adalah

membentuk image yang sebaik-baiknya untuk mengecoh lawan interaksinya.

Melalui Facebook mereka dapat berkenalan dengan seseorang dan membunuh

kesepian melalui layanan chatting. Mereka bertemu dengan lawan jenisnya dan

berinteraksi ke arah yang menyesatkan. Para orang tua mungkin tidak sadar bahwa

di rumah mereka sendirilah sebenarnya banyak virus-virus jahat yang masuk tanpa

mengenal waktu melalui dunia maya. Virus tersebut mampu menginfeksi dalam

sekejap mata kepada anak dibawah umur mereka melalui Facebook. Para orang tua

dan pendidik harusnya menyadari betapa bahayanya efek negatif dari penggunaan

tekhnologi informasi dan komunikasi yang tidak terkendali.

Secara psikologis anak-anak memang belum matang. Mereka masih sulit

membedakan mana kenalan yang benar-benar baik dan mana sebenarnya kenalan

yang dapat menjadi virus yang mampu memperdaya dan menggiring mereka

menjadi objek perdagangan dan pelecehan seksual. Kiranya peran orang tua

dan para pendidik sangat penting untuk mengarahkan dan membimbing generasi

muda dari cengkraman kejahatan kemajuan teknologi modern khususnya media

dunia maya. Mari kita bersama-sama menjaga generasi muda penerus bangsa dari

rongrongan kejahatan dunia maya.



BAB III

PENUTUP



1. A. Solusi Pemecahan Masalah

Orang tua harus selalu mengawasi anak-anak mereka dalam menggunakan

teknologi informasi berupa internet, televisi, ataupun handphone agar terhindar dari

Kita sebagai generasi muda dan penerus bangsa harus bisa melestarikan

kebudayaan bangsa kita yang sekarang semakin terkikis oleh budaya bangsa lain

akibat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Dan memfilter budaya-budaya

negatif yang datang melalui teknologi informasi.

Sebaiknya pemerintah, melalui Departemen Komunikasi dan Informasi dapat

membuat suatu kebijakan yang dapat mengontrol penggunaan Teknologi Informasi

dan Komunikasi supaya tidak berdampak negatif terhadap kebudayaan bangsa

kita. Selain itu alternatif lain yang mungkin dapat melestarikan kebudayaan bangsa

kita adalah dengan membuat Search Engine yang halaman pertamanya memuat

kebudayaan-kebudayaan seluruh daerah di Indonesia atau dapat terhubung

ke beberapa situs kebudayaan daerah. Dan Search Engine tersebut harus di

instalasikan di seluruh sekolah di Indonesia atau bisa di unduh secara gratis.

Dengan demikian setidaknya siswa, mahasiswa, maupun masyarakat luas bisa

mengenal bahkan melestarikan kebudayaan bangsa kita.

Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan dalam kehidupan budaya

kita, khususnya bagi generasi muda penerus bangsa. Oleh sebab itu, maka

perkembangan teknologi informasi ini untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin dan

tetap diawasi peggunaannya, sehingga para generasi muda tidak terjerumus pada

kekejaman teknologi informasi yang pada akhirnya merusak budaya generasi muda

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/24946950/Pengertian-Teknologi-Informasi

http://www.keren.web.id/search/pengaruh-teknologi-informasi-terhadap-generasi-

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

http://www.scribd.com/doc/31527945/Jenis-Cybercrime

No comments:

Post a Comment